Berbagi Pemahaman Penerapan Budaya Positif


 Rancangan Tindakan Untuk Aksi Nyata "Menumbuhkan Disiplin Positif"

Latar Belakang

Sekolah merupakan rumah kita yang kedua, sudah sepatutnya menjadi tempat yang aman dan nyaman, sekolah harus mampu menciptakan kenyamanan dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan berkembang bagi murid-murid sesuai dengan kodratnya. Selama ini cara untuk mendisiplinkan murid masih dengan cara memberi reward,  punishment, dan menakut-nakuti, sehingga tidak muncul kesadaran dari dalam diri murid.

Tujuan

  1.    Menumbuhkan motivasi instrinsik pada murid untuk melakukan disiplin positif

  2.   Adanya kolaborasi dan visi yang sama antar warga sekolah untuk menumbuhkan disiplin positif dan    menangani murid yang bermasalah


Tolok Ukur

  1.    Tumbuh motivasi instrinsik pada diri murid

  2.    Warga sekolah memahami dan dapat menerapkan cara menumbuhkan disiplin positif pada murid


Linimasa tindakan yang akan dilakukan

1. Melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah yaitu kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta murid terkait keyakinan kelas menuju budaya positif

2. Guru Memfasilitasi murid untuk membuat keyakinan kelas

3.  Kesepakatan /Keyakinan kelas yang telah dibuat selanjutnya akan ditanda tangani setiap warga kelas untuk di pajang di dinding

  4.  Mendokumentasikan setiap kegiatan sebagai bahan refleksi pembiasaan budaya posit


Dukungan yang dibutuhkan  

1.    Dukungan kepala sekolah dan teman sejawat

2.    Komitmen dan peran serta warga sekolah dalam mewujudkan disiplin positif


     Berbagi Pemahaman Penerapan Budaya Positif dengan Rekan Sejawat

                Kegiatan berbagi pemahaman penerapan budaya positif dengan rekan sejawat dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Febuari 2023 di ruang kelas VI SDN Tanggultlare Satkordikcam Kedung. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SDN Tanggultlare, kepala sekolah maupun tendik. Materi yang disampaikan diawali dengan "perubahan paradigma" melakukan kegiatan "cobalah buka" sebagai pemantik siapa sesungguhnya pemegang kendali. Kemudian dilanjutkan dengan pemikiran KHD tentang peran guru dan kodrat anak, yang salah satunya adalah bermain. Berikut ini contoh-contoh penerapan pembelajaran sesuai kodrat anak yang sudah dilakukan.









     Pemaparan dilanjutkan mengenai penjelasan dan contoh-contoh yang sudah saya lakukan di kelas maupun dilingkungan sekolah tentang disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, Teori motivasi, hukuman dan penghargaan, serta restitusi, keyakinan       kelas, kebutuhan dasar manusi dan dunia berkualitas, 5 posisi kontrol, dan penerapan segitiga restitusi. Rekan sejawat maupun kepala sekolah memberikan respon yang baik karena hal ini merupakan hal baru untuk mereka, sehingga dapat mengubah pemikiran sebelumnya. 

     Berikut ini video implementasi dan kegiatan berbagi mengenai budaya positif kepada rekan sejawat yang saya lakukan.

Posting Komentar

0 Komentar